Tuesday 8 May 2018

ini penyakit yang sering menyerang ikan gurame

Hay kawan peternak muda dalam posting sebelumnya admin peternak muda telah berbagi pos Tutorial dan cara beternak ikan guramih (Osphronemus gouramy) . nah kali ini admin peternak muda akan posting tentang penyakit yang sering menyerang ikan gurame.
Dalam budidaya ikan gurame tentu ada kendala yang dihadapi. tantangan dan kendala ini tentu bisa mengancam keberhasilan budidaya ikan guramih yang bisa berdampak rugi untuk usaha budidaya ikan guramih.
Berikut kami ulas beberapa jenis penyakit ikan gurame beserta dengan cara pengendaliannya.


Penyakit pada ikan ada 2 yaitu penyakit parasiter penyakit akibat gangguan jasad hidup dan penyakit non-parasiter yaitu penyakit yang bukan disebabkan oleh jasad hidup, tetapi lebih disebabkan oleh faktor fisika dan kimia perairan.

Penyakit Parasiter

1.Myxosporeasis

Yaitu penyakit yang  disebabkan oleh parasit Henneguya sp. dan Thellohanelus sp. 
Gejalanya muncul adalah pembengkakan di bagian insang dan badan gurami, penyakit ini biasanya menyerang saat sudah berumur satu bulan ke atas.
Penyakit ini muncul akibat kualitas air yang buruk, kandungan oksigen terlarut rendah, dan kepadatan gurami yang terlalu tinggi. Penyakit ini dapat menular melalui air. 
Pencegahannya dapat dilakukan dengan mengendapkan air sebelum diisikan kolam. 

2.Bintik putih

Penyakit ini disebabkan oleh protozoa Ichthyophthirius multifillis. gejala yang sangat terlihat adalah Warna tubuh gurami menjadi pucat akibat dari adanya bintik putih di seluruh badan ikan.
Gurami terlihat sering menggosok-gosokkan badannnya ke bagian dasar atau dinding kolam atau terlihat megap-megap,
Sering berkumpul di tempat pemasukan air karena kekurangan oksigen.
Penyakit ini dapat menular melalui penggunaan peralatan yang tidak bersih. 
Penularan juga dapat terjadi akibat suhu air yang rendah (kurang dai 22 C), kurang makan, atau tertular penyakit dari ikan liar. 

3.Dactylogyrus dan gryodactylus atau Cacing insang dan cacing kulit

Penyakit ini disebabkan oleh parsit yang menyerang benih gurami, terutama di bagian badan dan insang. 
gejala yang nampak adalah penurunan nafsu makan dan ikan gurame sering terlihat berbaring dengan posisi terbuka insang dan sering berkumpul di permukaan air karena kekurangan oksigen.
pennganan penyakit ini yaitu Memperbaiki kualitas air yang berada di kolam dengan menggantinya dengan air yang baru, dan menambahkan garam sebanyak kira2 40 gram/m2.

4.Bercak merah

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas punctata dan Aeromonas hydrophylla. ciri yang terlihat berwarna gelap dan kulitnya menjadi kasar (akibat kekurangan lendir) dan gurami sering muncul ke permukaan air. Pengobatan  dengan cara merendam gurami di dalam larutan Oxytetracyclin 205 ppm. Perendaman dilakukan tiga kali berturut-turut, masing-masing selama 24 jam. Mengobati bekas luka dapat dilakukan dengan mengoleskan obat merah yang diencerkan. Satu mililiter obat merah dilarutkan ke dalam 10 ml air, lalu dioleskan ke bagian badan gurami yang luka.

5.Kutu ikan

Penyakit kutu ikan disebabkan oleh Argulus sp. yang menyerang dengan cara menggigit seluruh bagian badan gurame. 
Di sekitar bekas gigitan akan terjadi perdarahan, yang jika dibiarkan akan semakin menghebat. Munculnya penyakit muncul kerana kualitas air yang buruk. 
Penyakit ini dapat diatasi dengan cara merendam ikan di dalam larutan garam dapur 1,25% selama 15 menit.

6.Trichodina

Disebabkan oleh parasit Trichodina sp. yang menyerang dan melukai bagian kulit dan sirip ikan. Pengobatan dengan cara merendam ikan di dalam larutan garam dapur 500-1.000 mg/l air selama 24 jam atau di dalam larutan formalin 25 mg/l air selama 24 jam.
Columnaris

7.Columnaris 

Disebabkan oleh parasit Flexybacter columnaris yang menyerang bagian sirip dan insang dan menyerang gurami dengan berbagai umur. Gejala yang muncul adalah ikan menjadi lemas, nafsu makan berkurang, sirip rontok, dan insang terkelupas.
 Pencegahan dapat dilakukan dengan melaksanakan sanitasi yang baik, mendesinfeksi peralatan, dan mengurangi kandungan bahan organik terlarut di dalam kolam. Pengobatan gurami yang telah terserang penyakit ini, yaitu dengan cara direndam di dalam larutan Baytril 8-10 ppm selama 24 jam.

8. TBC

TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium sp. Penyakit ini dapat menimbulkan kematian hingga 30-70% dan menjadi momok menakutkan bagi para peternak gurami kerana tingkat kematiannya yang tinggi.
Parasit Mycobacterium fortuitum akan menyerang gurami, terutama yang sedang stres. Stres pada gurami dapat disebabkan oleh kualitas air yang jelek. Perbedaan suhu yang ekstrim antara malam dan siang (10-15 C) juga dapat mengakibatkan ikan lemah dan stres.

Gejala gurami terserang penyakit TBC di antaranya nafsu makan berkurang Gejala lain gurami terserang TBC adlaah kulitnya menjadi lebih gelap dan timbul bercak merah hingga perdarahan di sekujur badan. Selain itu, adanya serangan bakteri atau patogen akan merangsang produksi lendir yang berlebih. Lendir ini berfungsi sebagai benteng pertahanan. Semakin gencar serangan bakteri, lendir yang dikeluarkan pun semakin banyak. Akibat produksi lendir yang berlebihan, lama-kelamaan kulit gurami mengering dan terkelupas.

TBC pada gurami termasuk penyakit yang sulit diobati dean memerlukan biaya yang tinggi dan waktu yang lama. Jika seekor gurami terserang bakteri mematikan ini, seisi kolam dapat tertular.diatasi dengan menggunakan antibiotik Rifampisin dosis 10-20 mg/kg bobot tubuh atau Etambutol-HCl dosis 15-20 mg/kg bobot tubuh. Pengobatan ini memerlukan waktu sekitar enam bulan, bahkan lebih.

Penyakit Non-parasiter

Disebut juga dengan penyakit non-infeksi. Penyakit ini disebabkan oleh kualitas media yang jelek atau penanganan budi daya yang salah. penyakit non-infeksi terdiri dari:

Kekurangan oksigen


Penyakit ini disebabkan oleh oksigen terlarut di dalam air rendah. Gejala  yang muncul yaitu gurami sering membuka tutup insang dan berkumpul di permukaan air.
cara menanganinya dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas air, mengurangi bahan organik, dan mengurangi kepadatan ikan.

Kejenuhan gas

disebabkan oleh kandungan nitrogen, oksigen, dan karbondioksida di dalam air kolam terlalu jenuh. Penyakit ini lebih banyak ditemukan menyerang benih gurami.
Bagian yang terserang adalah kulit, mata, dan insang.  Gejala klinis yang timbul pada ikan yang terkena penyakit ini adalah timbulnya gelembung udara di bagian kulit, mata, dan insang. cara menanganinya dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas air, mengurangi bahan organik, dan mengurangi kepadatan ikan.

Kekurangan nutrisi pada pakan

Kekurangan asam amino dan vitamin pada pakan yang rendah adalah penyebab penyakit ini. Selain itu, juga dapat disebabkan keracunan alfatokin. Penyakit ini menyerang bagian insang dan badan bagian luar. Gejalanya adalah tutup insang keriput, tubuh ikan bengkok, dan pertumbuhannya lambat. cara mengatasinya adalah dengan memperbaiki kualitas pakan yang diberikan pada ikan guramih.

sekian posting dari admin peternakmuda semoga bermanfaat. salam cinta dari ujung kolam, hidup perikanan indonesia.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon