Halo kawan kawan peternakmuda, Assalamu ‘alaikum Wr. Wb pada kesempatan yang lalu admin peternak muda telah membagikan prospek kambing boer yang menjanjikan dan kelebihan sorgum nah pada kesempatan kali ini adminakan membahas tenang kambing gembrong.
Ada dengan Kambing Gembrong? mari kita simak bersama.
Kambing Gembrong merupakan rumpun kambing lokal Indonesia yang telah dibudidayakan secara turun-temurun, sehingga menjadi kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia. Kambing Gembrong mempunyai keseragaman bentuk fisik yang khas dibandingkan dengan kambing asli dan kambing lokal lain. Asal usul kambing gembrong diperkirakan berasal dari hasil persilangan kambing kashmir dengan kambing Turki.
Berdasarkan hasil identifikasi, “Kambing gembrong” memiliki keunikan tersendiri. Yang paling mencolok dan tidak dimiliki oleh kambing lainya adalah bulu “kambing gembrong” jantan yang panjang dan tebal berambut panjang (gondrong).
Konon katanya bulu “kambing gembrong” dimanfaatkan oleh masyarkat Bali sebagai bahan hiasan pada kerajinan patung, topeng dan lainnya. Selain itu juga dipakai sebagai pengganti sutra untuk umpan memancing ikan di laut karena bulu “kambing gembrong” mengkilap seperti benang sutra.
Informasi dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali, pada1970-an kambing ini masih berjumlah sekitar 200 ekor, pada 1996 menurun menjadi 80 ekor, pada 1998 tinggal 64 ekor. Populasi ini terus menyusut dari sebelumnya. Pada 1970-an, populasi masih sekitar 200 ekor dan turun drastis di 2010 menjadi 27 ekor.
Kambing gombrong semakin menurun populasinya karena kurang diminati peternak lokal karena bobot badan yang kecil dan tingkat kematian persapihan dapat mencapai 20 %. Upaya yang pernah dilakukan untuk pelestarian meliputi ex situ dan demplot kambing, namun populasinya tidak meningkat.
sesuai KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 696/Kpts/PD.410/2/2013
A. Nama Rumpun : Kambing Gembrong.
B. Asal-usul : kambing lokal yang dikembangkan di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
C. Wilayah sebaran asli geografis : Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
D. Wilayah sebaran: Provinsi Bali, dan Provinsi Jawa Timur.
Karakteristik Kambing gombrong
1. Sifat kualitatif :
a. Warna bulu : dominasi warna putih, sebagian cokelat muda dan hitam.
b. Bentuk :
1) Kepala : ringan dengan profil muka lurus agak cekung.
2) Telinga : sedang, dan terkulai.
3) Tanduk : jantan dan betina bertanduk.
4) Punggung : datar sampai melengkung, dan arah ke belakang meninggi.
5) Bulu : panjang, dan khusus jantan rambut di bagian kepala menutup muka dan telinga.
6) Sifat keindukan : baik.
2. Sifat kuantitatif :
a. Ukuran tubuh:
1) Tinggi pundak : jantan : 65,6 ± 8,9 cm. betina : 54,8 ± 7,1 cm.
2) Panjang badan : jantan : 64,6 ± 9,1 cm. betina : 50,0 ± 6,3 cm.
3) Lingkar dada : jantan : 75,7 ± 8,1 cm. betina : 64,1 ± 3,4 cm.
4) Bobot badan : jantan : 40,7 ± 6,3 kg. betina : 20,1 ± 1,5 kg.
b. Umur dewasa kelamin : 18 ± 3 bulan.
c. Umur beranak pertama : 24 ± 5 bulan.
d. Lama bunting : 5 ± 0,3 bulan. kambing bunting bisa melihat ditautan berikit ini
e. Lama berahi : 18 ± 6 jam.
f. Berahi setelah beranak : 63 ± 6 hari.
g. Jumlah anak sekelahiran : 1-2 ekor.
Sampai saat ini Usaha pelestariaan “Kambing gembrong” masih terus dilakukan baik melalui konservasi maupun peningkatan reproduksinya. Akan tetapi karena sifat perkembangbiakannya yang agak lambat maka usaha peningkatkan populasinya masih mengalami kesulitan. oleh karena itu perlu dukungan pemerintah, lembaga terkait dan pergerakan mahasiswa peternakan supaya kambing gembrong tidak punah.
sekian artikel kali ini semoga bermanfaat, salam cinta dari ujung kandang hidup peternakan indonesia. Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb
4 comments
Sekilas mirip kambing etawa ya min, tapi bukan ya sepertinya
jauh beda
Kambing gondrong ini unik, barangkali cocoknya memang untuk kambing hias, smg bisa dikembangkan di daerah lain selain bali, sehingga lebih luas penyebarannya...
Tampilan kambing ini menarik, sangat pas untuk klangenan...
EmoticonEmoticon