Tuesday, 28 November 2017

BERAPA ISTILAH YANG SERING DIGUNAKAN DALAM ILMU BAHAN PAKAN TERNAK



https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSmeTj34DENuBNRCA3D50FyWN7D-RZ4ZaS7TNLa7mxFnHFfaSpjnw
Sebagai mahasiswa fakultas peternakan,kita harus mengetahui istilah istilah dalam ilmu bahan pakan. Pengetahuan ini sangat dibutuhkan terutama untuk mempermudah kita dalam mempelajari ilmu bahan pakan. Istilah yang saya sajikan adalah gambaran umum saja,untuk mempermudah kita untuk mengingat. Berikut ini istilah istilah yang sering digunakan
Ampas : Residu limbah industri pangan yang telah diambil sarinya melalui proses pengolahan secara basah (ampas kelapa, ampas kecap, ampas tahu, ampas bir, ampas ubi kayu/onggok).
  Abu / ash / mineral : Sisa pembakaran pakan dalam tungku/tanur 500 – 600 0C sehingga semua bahan organik terbakar habis.
Analisis proksimat (Proximate analysis): Analisa kimiawi pada pakan/bahan yang berlandaskan cara Weende yang akan menghasilkan air, abu, protein kasar, lemak dan serat kasar dalam satuan persen.
  Analisis Van Soest : Metoda analisa berdasarkan kelarutannya dalam larutan detergen asam dan detergen netral.
  BETN (Bahan Ekstrak Tanpa N) / NFE (Nitrogen Free Extract) : Karbohidrat bukan serat kasar. Dihitung sebagai selisih kandungan kerbohidrat dengan serat kasar. Merupakan tolak ukur secara kasar kandungan karbohidrat pada suatu pakan/ransum.
Bahan kering (Dry Matter) : Pakan bebas air. Dihitung dengan cara 100 – kadar air, di mana kadar air diukur merupakan persen bobot yang hilang setelah pemanasan pada suhu 105 0C sampai beratnya tetap.
  Bahan makanan ternak / pakan (Feeds, Feedstuff) : Semua bahan yang dapat dimakan ternak.
Bahan organik (Organik matter) : Selisih bahan kering dan abu yang secara kasar merupakan kandungan karbohidrat, lemak dan protein
. Bahan organik tanpa nitrogen (BOTN) / Non nitrogenous organik matter : Selisih bahan organik dengan protein kasar yang merupakan gambaran kasar kandungan karbohidrat dan lemak suatu bahan/pakan.
  Dedak (Bran) : Limbah industri penggilingan bijian yang terdiri dari kulit luar dan sebagian endosperm seperti dedak padi, dedak gandum (pollard), serta dedak jagung.
Energi bruto / Gross energy (GE) : Jumlah kalori (panas) hasil pembakaran pakan dalam bom kalorimeter.
  Fodder : Hijauan dari kelompok rumput bertekstur kasar seperti jagung dan sorghum beserta bijinya yang dikeringkan untuk pakan.
  Hijauan makanan ternak (Forage) : Pakan yang berasal dari bagian vegetatif tumbuhan/tanaman dengan kadar serat kasar > 18 % dan mengandung energi tinggi.
  Hijauan kering (Hay) : Hijauan makan ternak (HMT) yang dikeringkan dengan kadar air biasanya < 10 %.
Jerami (Straw) : Hijauan limbah pertanian setelah biji dipanen dengan kadar serat kasar umumnya tinggi, bisa berasal dari gramineae maupun leguminoceae.
Karbohidrat : Senyawa C, H dan O bukan lemak. Merupakan selisih BOTN dan lemak.
Bungkil : Bahan limbah industri minyak seperti bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, bungkil kedele, dll.
  Lemak kasar (Ether extract) : Semua senyawa pakan/ransum yang dapat larut dalam pelarut organik.
Lignin: Bagian serat detergen asam yang tidak larut dalam H2SO4 72 % dan terbakar habis pada tanur 500 – 600 0C pada metoda analisis Van Soest.  
  Pakan imbuhan / Feed additive : Zat yang ditambahkan dalam ransum untuk memperbaiki daya guna ransum yang bersifat bukan zat makanan.
Protein kasar (PK) / Crude protein : Kandungan nitrogen pakan/ransum dikalikan faktor protein rata-rata (6,25) karena rata-rata nitrogen dalam protein adalah 16 %, sehingga faktor perkalian protein 100/16 = 6,25. Terdiri dari asam-asam amino yang saling berikatan (ikatan peptida), amida, amina dan semua bahan organik yang mengandung Nitrogen.
Ransum (Ration, Diet) : Sejumlah pakan/campuran pakan yang dijatahkan untuk ternak dalam sehari.
  Ransum konsentrat : Campuran pakan yang mengandung serat kasar < 18 % dan tinggi protein.
  Selulosa : Rangkaian molekul glukosa dengan ikatan kimia β - 1,4 glukosida dan terdapat dalam tanaman.
  Serat detergen asam (SDA, ADF) : Bagian dinding sel tanaman yang tidak larut dalam detergen asam pada metoda analisis Van Soest.
Serat kasar (SK) / Crude fiber (CF): Bagian karbohidrat yang tidak larut setelah pemasakan berturut -turut, masing-masing 30 menit pada H2SO4 1,25 % (0,255 N) dan NaOH 1,25 % (0,312 N).
Setara protein telur (Chemical score): Kadar asam amino esensial pembatas protein suatu bahan dibandingkan dengan asam amino protein telur sebagai standar.
Silase / Silage : Hasil pengawetan hijauan dalam bentuk segar dengan cara menurunkan pH selama penyimpanan.
Silika (SiO2) / Insoluble ash : Bagian serat detergen asam yang tidak larut dalam H2SO4 72 % dan tersisa sebagai abu pada pembakaran 500 – 600 0C pada metoda analisis Van Soest.
Zat makanan (Nutrient) : Zat organik dan inorganik dalam pakan yang dibutuhkan ternak untuk mempertahankan hidup, memelihara keutuhan tubuhnya dan mencapai prestasi produksinya.
  Pakan tambahan (Feed supplement) : Pakan/campuran pakan yang sangat tinggi kandungan salah satu zat makanannya, seperti protein suplemen, mineral suplemen, vitamin suplemen, dll.
 
Total digestible nutrient (TDN) : Total energi zat makanan pada ternak yang disetarakan dengan energi dari karbohidrat. Dapat diperoleh secara uji biologis ataupun perhitungan menggunakan data hasil analisis proksimat.
Asam amino esensial (EAA) : Asam amino yang kerangka karbonnya tidak cukup/tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus cukup tersedia dalam protein makanan/ransum sehari-hari.
Asam amino pembatas (Limiting amino acid) : Asam amino esensial yang paling kurang dalam protein suatu pakan dibandingkan dengan asam amino tersebut dalam protein telur. Erat kaitannya dengan kualitas protein.
  Probiotik: Kultur mikroorganisme yang dapat merangsang/meningkatkan pertumbuhan dari mikroorganisme saluran pencernaan yang diinginkan.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon