Kemajuan teknologi peternakan kini tengah berkembang cepat dan pesat. salah satu teknologi yang baru salah satunya adalah teknologi mendeteksi kebuntingan. teknologi mendeteksi kebuntingan konvensional yang sering dipakan yaitu dengan pengecekan fisik secara langsung (perogohan/palpasi rectal) tetapi metode ini memiliki kelemahan yaitu hanya bisa dilakukan 60 hari setelah inseminasi buatan dan tidak semua peternak bisa melakukannya, hanya orang yang terlatih dan berpengalaman yang bisa melakukannya.
Tetapi tidak usah khawatir kini telah ada test kit,Kit E-Pregnancy BPS ImunoDB teknologi mendeteksi kebuntingan karya dari Balitbangtan. dengan adanya teknologi ini diagnosis kebuntingan menjadi lebih mudah dan praktis serta tingkat keakurantan cukup tinggi mencapat 90%. penerapan Kit E-Pregnancy BPS ImunoDB Deteksi kebuntingan bisa dilakukan oleh peternak secara umum.
sebagai informasi Kit E-Pregnancy BPS ImunoDB merupakan teknologi mendeteksi kebuntingan Balitbangtan Kementerian Pertanian untuk mendiagnosis kebuntingan yang cepat dan akurat serta dapat dilakukan pada umur kebuntingan kurang dari satu bulan. Selain itu menurut Kepala Lolit Sapi Potong (Dr. Dicky Pamungkas) pada Seminar Bulanan di Puslitbangnak mengatakan bahwa teknologi deteksi kebuntingan dini pada sapi induk dapat meningkatkan efisiensi reproduksi sehingga sapi induk yang diketahui belum bunting dapat segera dikawinkan kembali.
Menurut info yang saya dapat dari tabloidsinartani.com dan instagram puslitbangnak.kementan kelebihan teknologi mendeteksi kebuntingan , Kit E-Pregnancy BPS ImunoDB ini diagnosis kebuntingan dapat dilakukan lebih awal yaitu mulai umur 15 hari dan hanya membutuhkan waktu 60 menit dalam pelaksanaannya. pengaplikasian yang mudah dan akurat, serta tidak menimbulkan trauma pada ternak dan hanya membutuhkan waktu 60 menit dalam pelaksanaannya.
Teknologi mendeteksi kebuntingan ini cara kerjanya menggunakan sampel darah yang diambil pada sapi dan dimasukkan dalam mesin sentrifuge kemudian diteteskan pada dotblot yang tersedia. “Apabila terjadi perubahan warna dari merah ke jingga dan semakin pekat maka umur kebuntingan semakin tinggi,” . Perubahan warna ini terjadi karena reaksi dan ikatan dari antigen dalam serum darah dengan reagen yang ada pada test kit. untuk lebih jelasnya mari simak gambar berikut.
Tentu disetiap kelebihan ada kekurangan dari teknologi mendeteksi kebuntingan ini, dibandingkan cara konvensiona test kit ini sedikit lebih mahal. Untuk pengecekan kebuntingan dengan palpaci rectal, biasanya peternak hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 35 ribu. Untuk test kit ini, peternak harus merogoh kocek sampai Rp 50 ribu per sampel. Selain itukendala lain seperti bahan kimia yang digunakan untuk reagen harus melalui proses preorder terlebuh dahulu.
Sekian artikel kali ini semoga bermanfaat, apabila dalam penulisan artikel ini terdapat kesalahan atau kata kata yang kurang berkenang saya mohon maaf yang sebesar besarnya. ssekian dan terimakasih salam cinta dari ujung kandang hidup peternakan indonesia. Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb
1 comments so far
Oalah ternak bunting aja ada alat tesnya jga toh, baru tau saya. itu bsa d pake d hewan apa aja gan?
EmoticonEmoticon