Monday, 11 June 2018

keren IB (inseminasi buatan) ternak dengan menggunakan android

Halo apa kabar kawan kawan peternak muda, Assalamualikum wr.wb. kali ini admin akan membagikan sebuah informasi yang sangat menarik dan inofatif, dalam bidang IB (inseminasi buatan). info ini saya dapat dari grup facebook Komunitas Peternak Sapi Indonesia, tepatnya dari kiriman/posting dengan nama akun Hendra Saputra. berikut adalah cuplikan screenshortnya

Nah untuk kawan kawan peternak muda  yang belum terlalu familiar dengan  apa itu ib,  maka akan saya jelaskan secara singkat yah. Inseminasi Buatan ( IB ) adalah proses memasukkan sperma atau semen yang telah diencerkan dan diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan kedalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut “ Insemination Gun “

kembali lagi ke topik (inseminasi buatan) ternak secara visual dengan menggunakan android, dalam posting tersebut beliau mengunggah 1 vidio dan 3 foto yang terdiri dari hp android, Insemination Gun dan kalau saya tidak salah menebak itu adalah sebuah alat kamera kecil.  dalam posting tersebut beliau memperkenalkan alat visual IB yang saya ciptakanAlat visual IB ciptaannya dan memaparkan kelebihannya yaitu membantu untuk pelaksanaan IB secara visual sehingga mulut servik dapat terlihat dengan jelas di aplikasi yang dihubungkan dengan HP android...

 Isi dari konten vidio adalah mempraktekan alat bahan serta cara kerjanya dalam vidio tersebut juga menampilkan dari persiapan alat visual IB, dan Introduksi alat visual IB. langsung saja dari pada makin penasaran bisa simak vidio dibawah ini.

bagaimana kawan setelah membaca artikel dan menonton vidionya, singat iovatif bukan, yang ingin konsultasi dengan beliau pak  Hendra Saputra bisa menghubungi nomer berikut 081360712600 denger denger beliau mau memproduksi alat ciptaannya secara masal. berikut cuplikan screenshortnya 

 sekian kawan posting peternkmuda kali ini apabila banyak kesalahan dan kata yang kurang berkenang  saya mohon maaf yang sebesar besarnya, dan Semoga bermanfaat posting ini membuat kita makin terinspirasi untuk menciptanakn teknologi untuk memajukan dunia peternakan indoneia. salam cinta dari ujuang kandang hidup peternakan indonesai !!!!

Thursday, 7 June 2018

kini tes kebuntingan ternak semakin lebih mudah

Kemajuan teknologi peternakan kini tengah berkembang cepat dan pesat. salah satu teknologi yang baru salah satunya adalah teknologi mendeteksi kebuntingan.   teknologi mendeteksi kebuntingan  konvensional yang sering dipakan yaitu dengan pengecekan fisik secara langsung (perogohan/palpasi rectal) tetapi metode ini memiliki kelemahan yaitu hanya bisa dilakukan 60 hari setelah inseminasi buatan dan tidak semua peternak bisa melakukannya, hanya orang yang terlatih dan berpengalaman yang bisa melakukannya.

Tetapi tidak usah khawatir kini telah ada test kit,Kit E-Pregnancy BPS ImunoDB teknologi mendeteksi kebuntingan karya dari Balitbangtan. dengan adanya teknologi ini diagnosis kebuntingan menjadi lebih mudah dan praktis serta tingkat keakurantan cukup tinggi mencapat 90%. penerapan Kit E-Pregnancy BPS ImunoDB Deteksi  kebuntingan bisa dilakukan oleh peternak secara umum.

sebagai informasi  Kit E-Pregnancy BPS ImunoDB merupakan teknologi mendeteksi kebuntingan Balitbangtan Kementerian Pertanian untuk mendiagnosis kebuntingan yang cepat dan akurat serta dapat dilakukan pada umur kebuntingan kurang dari satu bulan.  Selain itu menurut Kepala Lolit Sapi Potong (Dr. Dicky Pamungkas) pada Seminar Bulanan di Puslitbangnak mengatakan bahwa teknologi deteksi kebuntingan dini pada sapi induk dapat meningkatkan efisiensi reproduksi sehingga sapi induk yang diketahui belum bunting dapat segera dikawinkan kembali.

Menurut info yang saya dapat dari tabloidsinartani.com  dan instagram puslitbangnak.kementan  kelebihan  teknologi mendeteksi kebuntingan , Kit E-Pregnancy BPS ImunoDB ini diagnosis kebuntingan dapat dilakukan lebih awal yaitu mulai umur 15 hari dan hanya membutuhkan waktu 60 menit dalam pelaksanaannya.  pengaplikasian yang mudah dan akurat, serta tidak menimbulkan trauma pada ternak dan hanya membutuhkan waktu 60 menit dalam pelaksanaannya.

Teknologi mendeteksi kebuntingan ini cara kerjanya  menggunakan sampel darah yang diambil pada sapi dan dimasukkan dalam mesin sentrifuge kemudian diteteskan pada dotblot yang tersedia. “Apabila terjadi perubahan warna dari merah ke jingga dan semakin pekat maka umur kebuntingan semakin tinggi,” . Perubahan warna ini terjadi karena reaksi dan ikatan dari antigen dalam serum darah dengan reagen yang ada pada test kit. untuk lebih jelasnya mari simak gambar berikut.



Tentu disetiap kelebihan ada kekurangan dari teknologi mendeteksi kebuntingan ini, dibandingkan cara konvensiona test kit ini  sedikit lebih mahal. Untuk pengecekan kebuntingan dengan palpaci rectal, biasanya peternak hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 35 ribu. Untuk test kit ini, peternak harus merogoh kocek sampai Rp 50 ribu per sampel. Selain itukendala lain seperti bahan kimia yang digunakan untuk reagen harus melalui proses preorder terlebuh dahulu.

Sekian artikel kali ini semoga bermanfaat, apabila dalam penulisan artikel ini terdapat kesalahan atau kata kata yang kurang berkenang saya mohon maaf yang sebesar besarnya. ssekian dan terimakasih  salam cinta dari ujung kandang hidup peternakan indonesia. Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb

Friday, 1 June 2018

Domba Ekor Gemuk domba lokal indonesia

kesempatan yang lalu peternakmuda telah mebagikan  sejarah domba compass agrinak  pada kesempatan kali ini akan membahas Domba Ekor Gemuk.
Domba Ekor Gemuk. Pada awalnya berkembang di Jawa Timur, Madura, Sulawesi, dan Nusa Tenggara (terutama di Lombok). Namun saat ini sudah berkembang di seluruh Indonesia.
Domba ini beradaptasi dan tumbuh lebih baik di daerah beriklim kering.

di Jawa pulau jawa Domba Ekor Gemuk dikenal juga dengan nama Domba Kibas, juga dikenal sebagai domba Donggala, yang sekarang sudah dipatenkan menjadi domba ekor gemuk lokal Palu dari Sulawesi Tengah. Domba ini berasal dari Asia Barat atau India yang dibawa oleh pedagang bangsa Arab pada abad ke-18. Pada sekitar tahun 1731 sampai 1779 pemerintah Hindia Belanda telah mengimpor domba Kirmani, yaitu domba ekor gemuk dari Persia.


Ciri-ciri domba ekor gemuk :

    Bentuk badannya sedikit lebih besar daripada domba lokal lainnya.
    Berat domba jantan mencapai 40-60 kg, sedangkan domba betina 25-50 kg.
    Tinggi badan pada jantan dewasa antara 52 – 65 cm, sedangkan pada betina dewasa 47 – 60 cm.
    Warna bulu wolnya putih dan kasar.
    Ekor yang besar, lebar dan panjang. Bagian pangkal ekor membesar merupakan timbunan lemak, sedangkan bagian ujung ekor kecil karena tidak terjadi penimbunan lemak. Cadangan lemak di bagian ekor berfungsi sebagai sumber energi pada musim paceklik.
    Dada terlihat serasi dan kuat seperti bentuk perahu, ke empat kakinya kalau jalan agak lamban karena menanggung berat badan dan ekornya yang gemuk.
    Umumnya domba jantan tidak bertanduk dan hanya sedikit yang mempunyai tanduk kecil, sedangkan yang betina tidak bertanduk.
    Keunggulan Domba Domba ekor gemuk ini adalah tahan terhadap panas dan kering.

sekian posting peternakmuda semoga bermanfaat, salam cinta dari ujung kandang. hidup peternakan indonesia.

Domba ekor tipis domba lokal indonesia

Hay kawan kawan peternakmuda, Assalamu ‘alaikum Wr. Wb, pada kesempatan yang lalu admin peternak muda telah membagikan rahasia sukses ternak kelinci dan cara beternak sapi perah  pada kesempatan kali ini akan membahas tentang Domba ekor tipis. Domba ekor tipis atau juga sering disebut domba gembel, disebut gembel karena bulunya yang nampak semrawut, gimbal, serta nampak kotor bila jarang dibersihkandalam Bahasa Inggris disebut Javanesse Thin-Tailed sheep.

 Jenis domba ini merupakan domba yang asli berasal dari Indonesia, pada awal perkembangannya domba ini mulai berkembang didaerah Jawa Tengah serta Jawa Barat, namun seiring berjalannya waktu, domba ini mulai menyebar ke seluruh tanah air, khususnya pulau Jawa, hal tersebut terjadi karena semakin banyaknya kebutuhan daging yang menjadikannya menjadi salah satu domba yang banyak diternak untuk diambil dagingnya.

Keunggulan domba ekor tipis ini adalah bersifat prolific (dapat melahirkan anak kembar 2-5 ekor setiap kelahiran), mudah berkembang biak dan tidak dipengaruhi musim kawin, serta mampu beradaptasi pada daerah tropis dan makanan yang buruk.
Ciri-ciri domba ekor tipis :

  •     Termasuk golongan domba berperawakan kecil, dengan berat badan domba jantan 30-40 kg dan domba betina 15-20 kg.
  •     Bulu wolnya gembel berwarna putih dominan dengan warna hitam di sekeliling mata, hidung, dan beberapa bagian tubuh lain.
  •     Ekornya tidak menunjukkan adanya desposisi lemak.
  •     Telinga umumnya medium sampai kecil dan sebagian berposisi menggantung.
  •     Domba jantan memiliki tanduk melingkar, sedangkan yang betina umumnya tidak bertanduk.
semoga artikel kali ini memberi ilmu dan manfaat yang banyak. Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb
“Salam Cinta dari Ujung Kandang, Hidup  Peternakan Indonesia”.

Domba garut domba lokal indonesia

selamat pagi kawan kawan peternakmuda, pada kesempatan yang lalu admin peternak muda telah membagikan  domba batur banjarnegara, pada kesempatan kali ini peternak muda akan membahas domba garut. Bicara soal domba pasti tidak asing  tentang jenis domba yang satu iniya jenis domba garut merupakan salah satu yang menjadi promadona dikalangan para paternak.
Nama garut ini diberikan karena perkembang biakkannya terjadi di daerah Garut sehingga terkenal dan identik dengan kota Garut.

Domba garut juga sering disebut dengan domba priangan karena berkembang di daerah Priangan Jawa Barat terutama didaerah-daerah kota besar seperti Bandung, Garut, Sumedang, Ciamis, dan juga Tasikmalaya namun untuk saat ini perkembangan domba garut sudah menyebar diseluruh Indonesia, kususnya Pulau Jawa karena merupakan tempat terdekat dari perkembang biakkan pertamanya.

Menurut para pakar domba seperti Prof. Didi Atmadilaga dan Prof. Asikin Natasasmita, bahwa Domba Garut merupakan hasil persilangan segitiga antara domba lokal (asli Indonesia), Domba Cape/Capstaad (Domba Ekor Gemuk atau Kibas) dari Afrika Selatan dan Domba Merino dari Asia Kecil. Yang dibentuk kira-kira pada pertengahan abad ke 19 (±1854) yang dirintis oleh Adipati Limbangan Garut.

Sekitar 70 tahun kemudian yaitu tahun 1926 Domba Garut telah menunjukan suatu keseragaman, misalnya bentuk tanduk yang besar melingkar diturunkan dari Domba Merino.

Pada awalnya domba priangan atau domba garut ini berkembang di Priangan (Jawa Barat), terutama di daerah Bandung, Garut, Sumedang, Ciamis, dan Tasikmalaya. Namun saat ini sudah berkembang di seluruh pulau Jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya. Domba ini dipelihara selain sebagai domba potong atau domba pedaging, juga dipelihara sebagai domba aduan.

ciri-ciri domba garut, diantaranya :
  •     Postur tubuhnya besar dan lebar juga memiliki leher yang kuat.
  •     Ciri khas yang identik dari domba garut jantan ini yaitu memiliki tanduk yang besar dan kuat, tanduk tersebut melengkung kebelakang yang berbentuk spiral dan pangkal tanduknya hampir menyatu.
  •     Untuk yang betina sendiri tidak memiliki tanduk seperti yang jantan, panjang telinganya pun sedang dan letaknya ada dibelakang tanduk.
  •     Berat untuk domba jantan bisa mencapai 40 sampai 80 kg, sedangkan yang betina antara 30 sampai 40 kg.
  •     Keunggulan dari domba ini memiliki kulit yang kualitas kulit tersebut merupakan salah satu yang terbaik didunia.
  •     Domba ini mudah dipelihara sehingga banyak yang memeliharanya sebagai domba pedaging atau sebagai domba aduan.
  •     Kadang ada yang menjumpai domba yang tidak memiliki daun telinga.
semoga artikel kali ini memberi ilmu dan manfaat yang banyak. Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb
“Salam Cinta dari Ujung Kandang, Hidup Peternakan Indonesia”.

Thursday, 31 May 2018

Domba batur domba lokal Banjarnegara

Indonesia sangat kaya dengan jens domba lokal, ada domba wonosobo domba komposit sumatra kambing gembrong dan masih banyak lagi. pada kesempata kali ini peternkmuda akan membahas domba batur Banjarnegara atau sering juga disebut domas.  jenis ini merupakan hasil persilangan antara domba ekor tipis, domba suffolk dan domba texel.

Sekitar tahun 1984 kelompok tani ternak yang berada di kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, berupaya untuk menyilangkan domba yang kala itu bantuan Presiden dengan domba lokal, keturunan hasil persilangan tersebut kemudian diberinama Batur atau Domas oleh warga setempat. Awal perkembangannya domba ini menjadi ikon tersendiri di Banjarnegara sampai akhirnya sekitar pada tahun 2009 mulai dikembangkan dibeberapa daerah di Pulau Jawa dan Sumatra.

kelebihan domba ini yaitu pada saat usia 2 tahun domba jantan sudah memiliki bobot mencapai 100 kg dan yang betina sekitar 80 kg, bahkan ada pula domba jantan yang bobotnya bisa mencapai 140 kg dan biasanya domba dengan bobot yang besar ini digunakan untuk pejantan karena dinilai dapat menghasilkan bibit yang bagus pula. Menurut beberapa pendapat daging yang dihasilkan oleh domba ini lebih empuk dan rendah akan lemak sehingga cocok untuk dijadikan masakan seperti sate dan yang lainnya. Domba ini dapat mulai dikawinkan pada umur 8 bulat saat domba betina bobotnya mencapai 50 sapai 60 kg, domba betina akan bunting selama 5 bulan dengan prosentase kelahiran 1,5 ekor setiap kali melahirkan.

ciri ciri domba domba batur Banjarnegara

  •     Postur tubuhnya bisa besar dan panjang.
  •     Kaki dari domba ini cenderung pendek namun kuat.
  •     Domba ini tidak memiliki tanduk baik itu yang jantan maupun yang betina.
  •     Kulit dari domba ini cenderung tipis dari pada jenis domba yang lain seperti jenis domba texel Wonosobo, namun bulu dari domba ini lebih tebal dari pada yang lainnya.
  •     Seluruh tubuh domba ini diselimuti warna bulu yang dominan yaitu putih hingga bagian muka.
  •     Keunggulan yang jelas terlihat dari domba ini memiliki berat badan yang besar, untuk yang jantan berkisar antara 90 sampai 140 kg sedangkan yang betina antara 60 sampai 80 kg serta tingginya mencapai 75 cm untuk yang jantan sedangkan yang betina bisa mencapai 60 cm.
semoga informasi ini bisa berguna dan bermanfaat untuk kalian semua, sekian dari saya dan terima kasih. Salam cinta dari ujung kandang hidup peternakan indonesia. Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb

Domba texel domba lokal Wonosobo

Halo kawan kawan peternakmuda, Assalamu ‘alaikum Wr. Wb selamat pagi semuanya, pada kesempatan sebelunya admin peternakmuda telah membagikan Kalender manajemen ternak kambing
dan cara penyuntikn ternak ruminansia
pada kesempatan kali ini akan membagikan Domba texel domba lokal Wonosobo. Indonesia memiliki berbagai jenis domba lokal yang memiliki ciri khasnya tersendiri, salah satunya yaitu jenis domba texel Wonosoba atau sering juga disebut Dombos. Domba texel Wonosoba atau sering juga disebut Dombos tersebut bukan asli dari Wonosobo, melainkan diperkembangbiakkan disana, awalnya Pemerintah mendatangkan 500 ekor domba texel dari Belanda pada tahun 1954/1955.

Pada awalnya domba-domba tersebut dialokasikan dibeberapa wilayah diantaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, namun daerah-daerah yang menampung domba tersebut ternyata tidak sesuai,  domba tersebut tidak bisa beradaptasi kemudian pada tahun 1957 domba tersebut coba dipindahkan ke Wonosobo dan ternyata disana domba tersebut dapat berkembang biak secara baik sehingga pada tahun 2006 jumlah domba texel tersebut mencapai 8.753 ekor.

Domba texel Wonosobo tersebut termasuk dalam kategori domba potensial karena merupakan penghasil daging terbaik, bobot domba jantan dewasa bisa mencapai 100 kg sedangkan yang betina bisa mencapai 80 kg dengan karkas sekitar 55 %, karena itulah banyak masyarakat Wonosobo yang merintis usaha beternak domba persilangan texel dengan domba lokal dan menghasilkan keuntungan yang lumayan, baca juga artikel tentang jenis domba garut. Selain sebagai domba potong ternyata domba tersebut juga bisa menghasilkan bulu wool yang berkualitas sebanyak 1000 gram per ekor untuk setiap tahunnya. Di pedesaan Wonosobo juga telah dirintis usaha industri rumah tangga yang mengolah bulu wool hasil ternak mereka.

Ciri ciri Domba texel

Domba texel itu sendiri memiliki ciri khas tersendiri sehingga mudah untuk membedakannya dengan jenis domba lain, diantaranya memiliki bulu wool yang keriting halus dengan bentuk spiral berwarna putih yang menyelimuti seluruh bagian tubuhnya kecuali bagian bawah perut, kakinya serta kepalanya, domba ini juga memiliki postur tubuh yang tinggi besar, panjang dengan leher panjang dan ekor yang kecil. Domba ini juga termasuk cepat dalam berkembang biak, usia pertama kali saat mulai bisa beranak yaitu 15 bulan dan selanjutnya dapat melahirkan setiap 8 bulan sekali, untuk kelahiran anak pertamanya biasanya tunggal dan untuk kelahiran selanjutnya biasanya kadang-kadang kembar.

Permintaan akan domba texel dari luar daerah ini menjadi suatu kendala yang harus dihadapi, sebenarnya ini bisa menjadi pamor nilai harga domba itu sendiri sehingga bisa melestarikan para peternak domba texel namun bila permintaan semakin banyak bisa menjadikan pengurasan ternak yang perkembang biakkannya pun masih menjadi kendala sebab masih bergantung pada sistem kawin alamiah karena belum adanya produsen frozen semen domba tersebut.
Untuk penyakit yang sering menyerang bisa membaca artikrlberikut ini penyakit domba kambing

Demikianlah informasi Domba texel domba lokal Wonosobo, semoga informasi ini bisa berguna dan bermanfaat untuk kalian semua, sekian dari saya dan terima kasih. Salam cinta dari ujung kandang hidup peternakan indonesia. Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb