pagi semuanya, hayo, siapa yang ngga pernah makan jeroan ??? saya rasa semua pernah makan jeroan . diindonesia hasil produk terutama dari ternak tidak ada yang terbuang sia sia, padahal kalau diluar negri jeroan untuk makanan hewan peliharaan, tp diindonesia kan beda :D :D Beberapa orang yang menghindari mengonsumsi jeroan karena dianggap dapat menyebabkan masalah kesehatan tertentu, seperti kadar kolesterol tinggi dan asam urat. Selain itu, organ seperti ginjal dan hati yang menyaring toksik juga dihindari karena dikhawatirkan terdapat residu yang dapat menyebabkan penyakit apabila dikonsumsi.
Secara umum jeroan mengandung banyak sekali nutrisi, seperti protein, zat besi, mineral, vitamin, mineral, dan lemak. Hati memiliki kandungan zat besi yang tinggi, lebih tinggi persentasenya dibandingkan bayam dan daging. selain hati, yang memiliki kandungan zat besi yang tinggi adalah jantung dan ginjal. Ini sangat baik untuk penyembuhan bagi yng menderita penyakit anemia.
Dilihat dari tingginya nutrisi yang terkandung di dalamnya, jeroan dapat dijadikan alternatif sumber protein hewani. Namun, yang perlu diwaspadai adalah kandungan purin dalam jeroan yang tinggi. Purin merupakan salahsatu pemicu asam urat sehingga tidak baik bagi penderita asam urat untuk mengonsumsi jeroan.
Selain itu, yang mesti diwaspadai adalah kandungan kolesterol. Meskipun tidak semua jeroan mengandung kolesterol tinggi, teknik pemasakan yang tidak tepat dapat menyebabkan meningkatnya kandungan kolesterol dalam jeroan.
Salahsatu teknik yang tidak tepat adalah penggunaan santan pada saat memasak jeroan. Santan digunakan dalam proses pemasakan untuk menghilangkan bau tidak sedap, dan membuat masakan menjadi lebih gurih. Namun, penggunaan santan dapat meningkatkan kadar kolesterol, dan semakin lama direbus kandungan kolesterol jahat semakin tinggi. Menggoreng jeroan dalam minyak yang panas juga tidak baik.
semoga artikel ini bermanfaat, ter9makasih :)
Sumber : www.1health.id
EmoticonEmoticon